Kuburan Pun Bisa Dijadikan Tempat Wisata di Australia
"Mereka yang datang ke TPU sekarang bisa melihat kami memiliki tempat bermain anak-anak, mereka bisa minuk kopi di cafe, atau membawa anjing jalan, naik sepeda, jogging, mereka bisa datang ke sini dan meditasi." katanya.
Weatherill mengatakan kuburan baru menjadi tempat yang menakutkan atau menyedihkan setelah Perang Dunia Pertama di tahun 1918.
Photo: Jacqui Weatherill ingin agar lebih banyak TPU didatangi orang yang masih hidup. (ABC News: Connie Agius)
"Di zaman Ratu Victoria berkuasa (abad 19), banyak keluarga yang mendatangi TPU, mereka akan membawa keluarga dan teman-teman, mengunjungi makam sanak keluarga dan menikmati suasana di TPU tersebut." katanya.
Dia sekarang menganjurkan warga untuk kembali melakukan hal yang sama.
Dengan itu, sekarang TPU yang baru dibangun, dibuat untuk mengenang mereka yang suda meninggal dengan suasana taman, dan makam tidak lagi ditandai dengan batu nisan yang besar.
"Kami pernah melakukan kremasi dan abunya dimasukkan ke dalam kontainer plastik." kata Weatherill.
"Sekarang kami bisa mencampur abu dengan tanah dan kemudian ditanam di bawah pohon."
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Iran Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat