Kucurkan Duit untuk Daerah Peraih Nilai Unas Terjelek

Kucurkan Duit untuk Daerah Peraih Nilai Unas Terjelek
Kucurkan Duit untuk Daerah Peraih Nilai Unas Terjelek
Menteri asal Surabaya itu mengingatkan, intervensi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang nilai unasnya masih rendah bisa dalam bentuk uang. Namun, intervensi dalam bentuk uang bukan satu-satunya cara menggenjot perbaikan nilai unas. "Tergantung diagnosanya juga. Resepnya bisa bermacam-macam," tutur Nuh, Senin (28/5).

Nah, Nuh mengatakan letak strategis dari unas ini adalah untuk menjadi alat diagnosa pendidikan di sebuah kabupaten dan kota. Tidak hanya itu, unas juga mampu mendiagnosa hingga tingkat satuan pendidikan. Melalui unas, Nuh mengatakan bisa diketahui rendahnya pendidikan dikarena infrastruktur, kualitas guru, atau sebagainya.

 

Jika hasil diagnosa menyebutkan rendahnya pendidikan disebabkan karena kualitas guru, maka intervensi yang dilakukan tidak saja melalaui kucuran duit. Intervensi bisa dikebut dengan mengikutkan sebagian guru-guru dalam program sertifikasi guru. Atau juga pemberian bantuan untuk peningkatan studi. Misalnya dengan menyekolahkan guru tamatan SMA sehingga bergelar sarjana.

 

Nuh mencontohkan, salah satu sekolah di Kabupaten Sintang, Kalimantan barat memiliki persoalan dalam pemecahan soal matematika dan bahasa Inggris. Di sekolah ini, setiap butir soal matematika dapat dijawab benar hanya oleh 25 persen siswanya. Setelah ditelusuri, ternyata banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

 

JAKARTA - Setiap tahun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengucurkan Rp 1 miliar untuk setiap kabupaten atau kota peraih nilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News