Kuliah Nyaris DO, Kini Setiap Hari Ponselnya Terus Berdering

Kuliah Nyaris DO, Kini Setiap Hari Ponselnya Terus Berdering
Vanny memamerkan novel terbarunya, Lost on Everest. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos

Menurut Vanny, salah satu faktor yang menyebabkan karyanya ”laris” dijadikan bahan penelitian adalah penggambaran karakter tokoh-tokoh dalam novel yang kuat. Benar saja, semua tokoh di novelnya digambarkan dengan sangat detail. Mulai fisik hingga perwatakan

”Saya nggak pernah berpikir membuat novel untuk diteliti. Tapi, menurut mereka, tokoh yang saya buat berkarakter karena saya cukup detail menggambarkannya. Makanya, novel saya sering dijadikan bahan skripsi,” beber Vanny.

Selain melampiaskan hobi, Vanny mengaku menulis untuk meramaikan dunia literasi Indonesia. Dia mengatakan, selama ini pemerintah mendorong warganya –khususnya pelajar– untuk rajin membaca. 

Tapi, mereka luput menyediakan bahan bacaan. ’’Dengan banyaknya penulis, referensi bahan bacaan pun kian beragam. Harapannya, minat masyarakat untuk membaca pun semakin tinggi,’’ katanya. (*/c7/fat)


PENAMPILAN Vanny Chrisma W. terlihat sederhana dengan balutan gamis merah dan kerudung pink saat bertemu Jawa Pos, Jumat (13/5). Namun, di balik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News