Kunjungi Irak, Paus Fransiskus Dengarkan Kisah Pilu Korban Kekhalifahan ISIS
Dia kemudian membaca doa yang mengulangi salah satu tema utama perjalanannya, bahwa selalu merupakan kesalahan untuk membenci, membunuh, atau berperang atas nama Tuhan.
Takut untuk kembali
Komunitas Kristen Irak, salah satu yang tertua di dunia dan sangat terpukul oleh konflik selama bertahun-tahun, menurun jumlahnya menjadi sekitar 300.000 dari sekitar 1,5 juta sebelum invasi Amerika Serikat pada 2003 dan kekerasan militan Islam yang brutal yang menyusulnya.
Pastor Raid Adel Kallo, pendeta dari Gereja Kabar Sukacita, menceritakan bagaimana pada 2014 dia tinggal dengan 500 keluarga Kristen dan saat ini hanya kurang dari 70 keluarga tersisa.
"Mayoritas telah beremigrasi dan takut untuk kembali," kata dia.
"Tetapi saya tinggal di sini, dengan dua juta warga Muslim yang memanggil saya ayah dan saya menjalankan misi saya dengan mereka," ujar Kallo menambahkan.
Ia juga mengatakan kepada Paus tentang komite keluarga Mosul yang mempromosikan hidup berdampingan secara damai antara Muslim dan Kristen.
Paus Fransiskus, yang dijaga ketat oleh petugas keamanan selama perjalanannya ke Irak, telah menekankan toleransi beragama.
Paus Fransiskus mendengarkan cerita penduduk Muslim dan Kristen di Mosul, Irak, saat mereka hidup di bawah pemerintahan brutal kelompok ISIS
- Bertemu Ketua KWI, DPP Patria Bahas Sejumlah Agenda Strategis Termasuk Kedatangan Paus Fransiskus
- Thailand Mengawali Piala Asia U-23 2024 dengan Gagah
- Paus Fransiskus Dijadwalkan Kunjungi Indonesia pada September
- 2 Skenario Agar Timnas Indonesia Lulus Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Kecam Saran Paus, Ukraina Ungkit Sejarah Persekutuan Vatikan-Nazi
- Paus Fransiskus Sebut Israel dan Palestina Sama-Sama Bersalah