Kurir Sabu Dapat Imbalan Rp 32 Juta

Kurir Sabu Dapat Imbalan Rp 32 Juta
Kurir Sabu Dapat Imbalan Rp 32 Juta

jpnn.com - JAKTIM - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali berhasil mengungkap sindikat pengedar sabu internasional asal Nigeria. Dua ibu rumah tangga yang menjadi kurir sabu dibekuk petugas saat akan menyerahkan barang haram tersebut kepada pembeli di dua wilayah berbeda di Jakarta pada 16 April lalu. Mereka adalah Alma Noviani Chaniago, 32; dan Juliani, 30. 

Menurut Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Deddy Fauzi Elhakim, penangkapan itu berawal dari penyelidikan tim penindakan atas sindikat sabu Nigeria tersebut. Aktor di balik jaringan itu adalah Benny, kaki tangan bandar besar sabu dan heroin internasional yang membidik pasar Indonesia.

Alma dan Juliani mengenal Benny dari situs jejaring sosial. Alma mengenal Benny sejak Februari lalu, sedangkan Juliani kenal sejak Desember 2013. Untuk memikat dua perempuan itu, pelaku menawarkan upah Rp 2 juta-Rp 3 juta setiap transaksi.

''Karena sedang mengalami masalah ekonomi, keduanya lalu tawaran itu. Mereka tergiur imbalan besar dari Benny,'' tutur Deddy dalam beber perkara di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, kemarin (24/4).

Pada 16 April lalu, petugas mendapat informasi bahwa Alma hendak bertransaksi dengan pembeli di gerai Seven Eleven Daan Mogot. Sabu yang dipesan seberat 3.603,32 gram. Petugas pun mengintai lokasi tersebut. Saat itu Alma menenteng bungkusan yang diduga sabu. Petugas langsung menangkap dia.

Kepada petugas, Alma membeber sepak terjang Benny. Warga asing itu mengimingi imbalan besar dengan transaksi yang juga besar. ''Alma dapat upah Rp 32 juta untuk membayar sewa rumah di Taman Surya, Palem, Jakarta Barat,'' tutur Deddy.

Alma juga membeber kaki tangan Benny yang lainnya. Salah seorang di antaranya adalah Juliani. Dari informasi itu, petugas dapat kabar rencana Juliani bertransaksi heroin 4.067,1 gram di Apartemen Sudirman Park, Jakarta Pusat. 

Pada hari sama, petugas langsung mengepung lokasi tersebut. Ketika digerebek, Juliani membawa obat terlarang tersebut. Dia pun digiring ke markas BNN. 

Deddy mengungkapkan, berdasar keterangan Juliani, petugas masih melacak jejak Benny. Dia sempat memerintahkan Juliani mengambil paket sabu dari pria asal Pakistan di Tamini Square, Jakarta Timur. Tetapi, transaksi itu gagal karena Juliani lebih dulu ditangkap. ''Dia sudah lima kali menjadi kurir,'' terang dia. (yuz/ilo/dwi) 


JAKTIM - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali berhasil mengungkap sindikat pengedar sabu internasional asal Nigeria. Dua ibu rumah tangga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News