Kurniawan Sebut Pemain Asing Benalu, Begini Curhatnya

Kurniawan Sebut Pemain Asing Benalu, Begini Curhatnya
Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) bangga tim yang dulu dia bela, Persebaya Surabaya, masih berada di jalan yang benar dalam mendukung cita-cita sepak bola tanah air. Foto: Persebaya

Ya, kehadiran para pemain-pemain impor tersebut juga secara tidak langsung menggiring masa depan sepak bola tanah air ke jalur yang tidak sehat.

Kualitas para pemain lokal, terutama di posisi-posisi tertentu menjadi tergerus, melemah karena jatah bermain yang terpangkas habis, diambil alih oleh pemain asing.

Parahnya, sektor yang terancam melemah akibat dominasi pemain asing tersebut adalah posisi-posisi kunci dalam sepak bola itu sendiri.

Karena rata-rata pemain impor yang didatangkan, kalau tidak posisi bek, ya pengatur serangan di lini tengah, atau striker sebagai juru gedor.

Dalam tiga tahun terakhir, mayoritas pemain asing yang datang ke Indonesia di dominasi oleh pemain Eropa dan Amerika Latin.

Nah, khusus untuk dua posisi yang saya sebutkan di awal, bek dan gelandang, sejatinya kurang begitu jemawa membunuh talenta pemain lokal.

Karena, di dua posisi tersebut, masih membutuhkan banyak pemain. Artinya, bila formasi tim menggunakan empat pemain bertahan, maka tiga di antaranya secara otomatis masih diisi oleh pemain lokal.

Begitu juga di posisi gelandang yang pada umumnya bermain dengan tiga atau empat pemain.

Legenda timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto mengkritik klub-klub tanah air yang getol menggunakan pemain asing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News