Kurs Rupiah Belum Bisa Menguat Kamis Pagi, Ternyata Ini Faktornya...
"Permintaan yang buruk pada penjualan bulan lalu membantu memicu aksi jual global dalam utang pemerintah," ujar Ibrahim.
Ibrahim melanjutkan, dari Eropa saat ini para pemimpin negara-negara tersebut melakukan pertemuan virtual untuk membahas situasi epidemiologi yang mengkhawatirkan.
"Karena peluncuran vaksin yang lamban di Benua Eropa," tutur dia.
Menurut dia, karena sejumlah faktor itu, USD menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (25/3).
Hal itu, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, melompat di atas level tertinggi empat bulan karena para investor mengurangi minat terhadap mata uang berisiko.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,28 persen menjadi 92,85 pada perdagangan sore.
"USD sepanjang tahun ini telah melonjak lebih dari tiga persen," kata dia.
Pada Kamis (25/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 2 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.427 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.425 per USD. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (26/3) melemah terhadap USD sebesar enam poin.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Erick Thohir Tegaskan Arahan Kepada BUMN Beli Dolar AS Sesuai Kebutuhan, Bukan Memborong!
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD