Kurs Rupiah Loyo Lagi Jumat Pagi, Pengamat Pasar Uang Beberkan Penyebabnya...

Kurs Rupiah Loyo Lagi Jumat Pagi, Pengamat Pasar Uang Beberkan Penyebabnya...
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.543 per USD. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.543 per USD.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan, pelemahan rupiah dibayangi kenaikan kasus baru Covid-19 global.

Pada pukul 10.18 WIB, rupiah melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.520 per USD.

"Pagi ini memang terlihat ada sentimen negatif untuk aset berisiko karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus baru COVID-19 di dunia," kata dia di Jakarta, Jumat (23/4).

Menurut Ariston, terkoreksinya indeks saham AS semalam juga bisa memberikan sentimen negatif bagi rupiah. Sementara, indeks terkoreksi karena rencana kenaikan pajak atas keuntungan investasi atau capital gain warga kota di AS.

"Dari dalam negeri, musim dividen juga bisa memicu pelemahan rupiah karena kebutuhan dolar yang meninggi untuk pembayaran dividen. Musim dividen biasanya antara pertengahan April hingga akhir Mei," ujar Ariston.

Selanjutnya, kata dia, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,561 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,556 persen.

Sedangkan indeks USD yang mengukur kekuatan mata uang AS itu terhadap mata uang lainnya berada di posisi 91,22.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.543 per USD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News