Lagi, Pimpinan Honorer K2 Bicara soal Politik

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa pekan belakangan ini, pernyataan sejumlah pimpinan honorer K2 sudah sarat urusan politik terkait Pilpres 2019.
Teranyar dari Koordinator Honorer K2 Kalimantan Barat Syarif Feriansyah, yang menyebut ada indikasi beberapa kepala daerah memaksakan kehendaknya agar memilih pasangan capres-cawapres 01 Jokowi - Ma'ruf.
Pemaksaan ini menurut Syarif juga menyeret honorer K2 yang saat ini tengah berjuang mendapatkan statusnya menjadi PNS.
BACA JUGA: Kepala BKPP Janji Semua Honorer K2 yang Lulus PPPK Bakal Diangkat
"Nasib honorer K2 sungguh miris. Sudah nasibnya diombang-ambingkan, dijadikan alat politik lagi," kata Ferry, sapaan akrab Syarif kepada JPNN, Kamis (7/3).
Dia mencontohkan honorer K2 di Jawa Barat. Ternyata banyak intervensi dari kepala daerah maupun pejabat yang menurut Ferry sangat berlebihan dan sudah tidak baik bagi kehidupan berdemokrasi.
"Teman-teman honorer K2 di Jabar dipaksa untuk mendukung petahana. Kan enggak boleh gitu. Masa iya sih, honorer K2 yang selalu ditinggalkan harus memilih lagi pemimpin yang lima tahun ini tidak bisa menunaikan janjinya menjadikan PNS," tuturnya.
Semua masyarakat termasuk honorer K2, lanjutnya, punya hak memilih pemimpinnya. Jadi tidak boleh dipaksakan kepada orang lain.
Para honorer K2 semakin terlihat sikap politiknya yakni mendukung Prabowo – Sandi karena kecewa pada Jokowi.
- 5 Berita Terpopuler: Persaingan PPPK Tahap 2 Ketat, Ketua Forum Honorer Menolak Tegas, Maksudnya Apa?
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- CPNS & PPPK Tahap 1 Semringah, SK ASN di Tangan, Semua Honorer K2 Terakomodasi
- Waduh, Oknum Mengaku Letkol Teddy Tawarkan Kelulusan PPPK Instan ke Honorer K2
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- KPK Menggeledah Rumah La Nyalla, Hardjuno: Penegakan Hukum Jangan Jadi Alat Politik