Lagi, Wawan Mengeluh Sakit dalam Sidang
jpnn.com - JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan suap Mahkamah Konstitusi (MK) Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan nampaknya belum dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dalam rutan KPK.
Setelah sempat dirawat inap akibat sakit demam berdarah, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu kini mengeluhkan bahwa kondisinya belum pulih betul sehingga membutuhkan perawatan medis lagi.
Hal ini disampaikan Wawan melalui penasehat hukumnya, Pia Akbar Nasution pada Majelis Hakim saat akhir sidang Wawan. Pia menanyakan majelis perihal permohonan izin yang diajukan pihaknya pekan lalu.
"Bagaimana pertimbangan majelis hakim terkait permohonan berobat dokter terdakwa?" tanya Pia pada hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, (24/3).
Menjawab itu, Ketua Majelis Hakim Mathius Samiaji mengatakan, pihaknya tinggal menunggu surat rekomendasi dari dokter rumah tahanan tempat Wawan ditahan.
Jika di rumah tahanan tidak tersedia fasilitas kesehatan untuk memeriksa terdakwa, maka hari ini penetapannya juga bisa diambil.
Dijawab demikian, Pia mengatakan, bahwa surat rekomendasi memang belum dikeluarkan dokter rumah tahanan, meski kliennya sudah mempertanyakannya. Menjawab itu, Hakim Mathius mengungkapkan seharusnya sudah ada fasilitas kesehatan di Rutan sehingga Wawan tidak perlu mencari pengobatan di luar.
"Pada dasarnya, kesehatan itu merupakan hak terdakwa, termasuk dengan ada yang meninggal keluarga, tapi terbatas. Logikanya, kalau di Rutan sudah terpenuhi, kenapa lagi harus ke luar," kata Hakim Mathius.
JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan suap Mahkamah Konstitusi (MK) Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan nampaknya belum dapat menyesuaikan diri dengan
- SGM Dukung Pemenuhan Nutrisi Anak Bangsa dari Generasi ke Generasi
- Ketua MPR Ungkap Dunia Internasional Kagumi Pancasila
- Rayakan HUT ke-25, Perwakilan Milenial PNM Berbagi Asa Kepada Siswa dan Siswi SLB Rawinala
- Menteri AHY Tinjau Persiapan Kantor Pertanahan Kota Dumai Menuju Kota Lengkap
- Anies Baswedan Ajak Masyarakat Pelajari Pemikiran Bung Karno di Harlah Pancasila
- Indonesia Perlu Desain Baru Geopolitik Merespons Konflik dan Perang