Lahan Terancam Perusahaan Sawit, Warga Desa Lapor Komnas HAM

Lahan Terancam Perusahaan Sawit, Warga Desa Lapor Komnas HAM
Warga dari Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan saat beraksi di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (6/4). Foto: istimewa for JPC

jpnn.com, JAKARTA - Sekitar 20 orang warga Desa Salino dan Mekarpura di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalses) mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta Pusat, Jumat (6/4). Mereka mengadukan penggusuran lahan yang diduga dilakukan perusahaan perkebunan PT MSAM.

Salah satu warga Desa Salino yang ikut mengadu ke Komnas HAM, Ratman mengatakan, masyarakat di tempat tinggalnya sudah tak berdaya menghadapi perusahaan perkebunan itu. Sebab, perusahaan sawit itu juga melibatkan aparat.

“Ratusan hektar lahan milik warga digusur, setiap menggusur selalu ada aparat bersenjata lengkap.  Kami jelas tidak berdaya,” kata Ratman di depan Wakil Ketua Komnas HAM Hairansyah yang menerima warga. 

Ratman dan warga lainnya pernah mengadu kepada aparat dan DPRD Kotabaru. Namun, pengaduannya tak digubris.

“Kami juga sebelumnya sempat menggelar demo di DPRD Kalsel. Bukan dukungan yang kami dapatkan, malah kami diperiksa polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik,” kata Ratman.

Lebih lanjut Ratman mengatakan, di kawasan lahan warga yang digusur ada makam leluhur dan tokoh yang sangat dihormati.  “Bahkan makan Sunan Biek, pejuang kemerdekaan Kalimantan juga digusur,” tutur Ratman dengan suara terisak menahan tangis.

Warga lainnya, Zainal Arifin mengadukan lahan yang awalnya hendak digunakan untuk membangun pesantren, namun justru digusur. Padahal, rencana pembangunan pesantren itu sudah direstui oleh bupati Kotabaru. 

“Bahkan beliau sudah melakukan kunjungan ke lokasi. Namun, begitu digusur besoknya langsung ditanami sawit sehingga tidak ada bekasnya lagi,” kata Zainal.

Warga Desa Salino dan Mekarpura di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalsel merasa terancam oleh perusahaan yang membutuhkan lahan untuk perkebunan sawit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News