Lakukan Masektomi Ganda, Warga Tasmania Ini Abadikan Bekas Payudaranya

Lakukan Masektomi Ganda, Warga Tasmania Ini Abadikan Bekas Payudaranya
Lakukan Masektomi Ganda, Warga Tasmania Ini Abadikan Bekas Payudaranya

Ia menambahkan, "Segera setelah saya membuat janji dengan dokter, yang benar-benar terjadi adalah rangkaian pemeriksaan, satu demi satu, dari satu pemindaian ke pemindaian lain."

Sayangnya, bagi Allison, kanker bukanlah hal baru baginya setelah ibunya meninggal pada tahun 2009 akibat kanker ovarium. Ibunya juga menderita kanker payudara.

"Ibuku didiagnosa menderita kanker payudara pada usia dini, dan beberapa tahun kemudian divonis kanker ovarium, yang mengambil nyawanya, jadi tiap bulan saya selalu memeriksakan diri," kemukanya.

Allison menyadari, asumi yang menyebut bahwa kanker payudara hanya menimpa pada perempuan yang lebih tua, jauh dari kebenaran, dan ia berharap perempuan lain akan belajar dari pengalamannya.

"Biasanya ketika Anda berpikir tentang seorang pasien kanker payudara, Anda memikirkan seseorang yang berusia 40 tahun lebih, tapi bukan itu yang terjadi," ujarnya.

Ia menyambung, "Itu adalah gagasan konyol, dengan menyebut bahwa hanya perempuan di atas 40 tahun saja yang harus mempertimbangkan  untuk melakukan mammogram."

Foto-foto Allison hasil pemotretan menunjukkan dirinya yang tengah tersenyum dan tertawa dengan kepala botak akibat kemoterapi, dan ia mengatakan, foto itu menunjukkan siapa ia sebenarnya.

"Saya selalu suka tertawa, jadi kami memutar musik soundtrack yang pasaran hingga film seperti Karate Kid dan Rocky, dan kami terus tertawa sepanjang pemotretan," kata Allison.

Sambil memamerkan bekas luka masektomi, titik di mana payudaranya dulu pernah bersarang, perempuan Tasmania, Allison Snare, menatap kamera. Ia terlihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News