Lala, Bocah yang Dihamili Bapak dan Gurunya

Lega Bapak Ditangkap, meski Sakitnya tuh di Sini...

Lala, Bocah yang Dihamili Bapak dan Gurunya
SEDERHANA: Lala menangis terharu di pelukan Joris Lato karena mendapat kejutan pada hari ultahnya. (Eko Priyono/Jawa Pos)

Nyanyian lirih lagu ulang tahun membuat Lala beranjak untuk meniup lilin. Tak lupa, dia menyelipkan doa yang sangat singkat. ’’Semoga sukses,’’ ucapnya dan lanjut meniup lilin diselingi tepuk tangan manusia yang berada di sebuah ruangan berukuran 3 x 4 meter persegi itu. Satu per satu penghuni Rumah Aman menyalami sembari mengucapkan selamat.

Wajahnya pun kini tidak lagi muram. Senyum yang ditahan membuat dia terlihat begitu bersemangat untuk segera membagi kue tar ke teman-temannya. Meski begitu, mulutnya tetap terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Celetukan teman yang menanyakan perasaannya saat itu pun dijawab singkat. ’’Gak ruh (tidak tahu, Red),’’ ujarnya sambil terus membagikan kue.

Menggoda Lala saat ulang tahun sebenarnya direncanakan mendadak. Ceritanya, Lala sempat mengaku Sabtu lalu dirinya berulang tahun. Tapi, dia terlihat sedih karena tidak ada yang memberikan ucapan selamat. Joris yang menjadi bapak asuh tebersit untuk merancang pesta ulang tahun yang sederhana.

Dia bersama penghuni Rumah Aman iuran untuk membeli kue tar. Tidak mudah mencari kue tar pada malam Minggu. Untung saja, kue yang dicari akhirnya didapat setelah berkeliling selama hampir satu jam. Hidangan pelengkapnya adalah dua piring martabak dan sebotol cola ukuran besar. ’’Tolong jangan dilihat kuenya. Kami tulus, yang penting kamu senang,’’ ucap Joris yang disambut pelukan Lala dan ucapan terima kasih.

Lala masih menunjukkan perasaannya yang sama sekali tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu. Dia masih merasakan bahwa persidangan itu dilakukan karena dirinya melakukan kesalahan. Tapi, semua sudah klir dan dia tersadar bahwa yang dialaminya adalah perayaan ulang tahun.

Sejak kehamilannya mencuat, Lala tidak lagi tinggal di rumahnya. Apalagi, diketahui selama ini dia mendapat perlakuan kekerasan seksual dari bapaknya. Lala kini tinggal di sebuah Rumah Aman di kawasan Surabaya Utara. Di rumah yang sangat dirahasiakan itu, dia tinggal bersama keluarga barunya.

Siapa pun tidak mengira rumah bercat putih itu merupakan tempat persembunyian Lala. Tidak ada plakat tulisan apa pun. Dari luar, terlihat tak ada bedanya dengan rumah penduduk lain. Lala sengaja ditempatkan di sana untuk memulihkan kondisinya yang shock dengan pengalaman yang menimpanya.

Ada perubahan drastis pada Lala sejak tinggal di sana. Ketika baru menginjakkan kaki di rumah tersebut, Lala sangat pendiam. Dia lebih banyak menyendiri dan sibuk sendiri. Setelah tiga hari berselang, kondisi Lala membaik. Remaja yang hobi membaca itu pun mulai berkomunikasi dengan penghuni Rumah Aman lainnya.

Lala (nama samaran), siswi SD kelas VI yang sedang mengandung lima bulan karena perbuatan bapak kandung dan gurunya, belum bisa menghilangkan kesedihannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News