Larangan Eskpor CPO Bikin Harga TBS Sawit Morat-marit, PKS Usul Begini

Larangan Eskpor CPO Bikin Harga TBS Sawit Morat-marit, PKS Usul Begini
Anggota DPR Mulyanto mengatakan setelah kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani anjlok. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Mulyanto mengatakan Komisi VII DPR bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah sepakat meningkatkan kuota solar bersubsidi menjadi 17 juta kiloliter untuk 2022, dari sebelumnya yang sekitar 15 juta kiloliter.

"Dengan program 30 persen biofuel (B30), maka minyak sawit mentah lebih dari 5 juta kiloliter dapat terserap," ucap Mulyanto.

Jika program tersebut dapat ditingkatkan menjadi B40 atau B50, maka serapan minyak sawit mentah rakyat dapat ditingkatkan.

Politikus PKS itu itu juga meminta pemerintah harus mendorong BUMN di sektor perkebunan beserta anak perusahaannya yang mengolah hasil perkebunan untuk meningkatkan penyerapan produk TBS petani sawit rakyat.

Hal itu akan cukup menolong para petani sawit rakyat selama masa larangan ekspor CPO berlaku.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian di 2019, luas lahan sawit rakyat tercatat mencapai 5,9 juta hektar atau sekitar 41 persen dari luas total lahan sawit nasional. Di sisi lain lahan BUMN hanya emoat persen dan sisanya sebesar 55 persen merupakan lahan sawit dari swasta besar.

"Penerapan kebijakan pelarangan ekspor CPO tersebut, maka proporsi sawit rakyat menjadi terdampak cukup besar," tegas Mulyanto. (mcr10/jpnn)

Anggota DPR Mulyanto mengatakan setelah kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani anjlok.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News