Larangan Miras Dorong ABG di Pedalaman Australia Jadi Prostitusi
Pembatasan dan larangan minuman keras telah mendorong kalangan ABG di kota pedalaman Halls Creek, Kimberley, Australia Barat, untuk menjajakan dirinya demi mendapatkan miras.
Demikian diungkapkan sejumlah penduduk setempat terkait adanya larangan penjualan miras di wilayah pedalaman. Mereka mendesak larangan itu dicabut dengan dalih lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Namun polisi menegaskan akan tetap menegakkan aturan tersebut, meskipun kini ada kampanye untuk mencabutnya.
Menurut Mick Sutherland dari Kepolisian Kimberley, maraknya pasar gelap dan prostitusi sebagai akibat larangan miras, merupakan pengakuan yang berlebihan.
"Sebab justru banyak peningkatan di kota ini sejak diberlakukannya larangan miras," katanya.
"Pasien yang masuk ke rumah sakit semakin berkurang, kasus KDRT menurun, semakin sedikit warga yang ditahan di kantor polisi serta makin banyak anak-anak usia sekolah pergi ke sekolah," papar Sutherland.
Karena itu kepolisian justru mempertanyakan mengapa ada pihak yang mengampanyekan penghapusan larangan tersebut.
Salah seorang warga Halls Creek, Margaret Glass, mengatakan sejumlah ABG usia 13 hingga 15 tahun sangat rentan karena mereka tidak segan-segan menjajakan diri demi mendapatkan miras.
Pembatasan dan larangan minuman keras telah mendorong kalangan ABG di kota pedalaman Halls Creek, Kimberley, Australia Barat, untuk menjajakan dirinya
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas