Lawan Kuasai Utara, Assad Tolak Nyerah
Senin, 04 Maret 2013 – 06:56 WIB
Di Provinsi Hassakeh, timurlaut Syria, oposisi berhasil merebut pula kota-kota, seperti Ramilan dan Qahtaniyeh, dari pasukan pemerintah. SOHR melaporkan bahwa secara total 182 orang tewas di seantero Syria pada Sabtu lalu.
Menyikapi perkembangan itu, Assad menolak ide supaya dirinya mundur untuk mengakhiri pertumpahan darah. Dia justru menyerang pemerintah Inggris. Assad juga menuduh Perdana Menteri (PM) David Cameron terlalu bernafsu untuk memiliterisasi situasi di Syria.
Dalam wawancara dengan Sunday Times tersebut, Assad menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur meski Barat mendukung oposisi untuk menjatuhkan pemerintahannya. ’’Jika benar bahwa mundurnya saya akan menghentikan peperangan, kita bisa meihat apa yang terjadi di Libya, Yaman, dan Mesir,’’ bebernya.
Assad menyoroti sikap Inggris yang berupaya mencari dukungan internasional untuk mempersenjatai oposisi. ’’Bagaimana kita bisa berharap menghentikan kekerasan, padahal mereka ingin mengirimkan bantuan militer kepada teroris?’’ tukanys.
DAMASKUS – Oposisi Syria terus melancarkan serangan gencar ke wilayah yang dikuasai pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad. Pejuang anti-Assad
BERITA TERKAIT
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan