Layak Diacungi Jempol, Rahmat Hebat!

Layak Diacungi Jempol, Rahmat Hebat!
PEDULI SESAMA: Rahmat Khoirul Huda saat berada di kantor komunitas Ayo Tolong. Foto: Bayu Eka Novanta/Radar Malang/JPNN.com

Dengan kekuatan storytelling yang dibangun pengelola medsos Ayo Tolong dan sosialisasi di Car Free Day (CFD) Jawa Pos Radar Malang, ada banyak sekali komunitas dari Malang dan Batu yang mengajukan diri untuk membantu penggalangan dana.

Selain faktor kepercayaan, storytelling atau kisah yang disampaikan untuk menghimpun donasi, juga menjadi poin penting saat menggalang bantuan.

”Itu juga kenapa, tidak semua orang bisa kami bantu. Sebab, untuk mendapatkan empati, kekuatan kisah di balik perjuangan orang tersebut juga menentukan kesuksesan kami dalam menghimpun dana untuk mereka,” ucap pria itu.

Kisah Erik Mario, juga mendapat perhatian besar dari masyarakat dan donatur.

Erik merupakan balita yatim asal Pasuruan yang memiliki kelainan pada usus besarnya sehingga tidak bisa buang air besar secara normal.

”Sejak lahir, Erik langsung dipisah dari ibu kandungnya yang diketahui mengidap HIV AIDS, dia dirawat nenek tetangganya hingga 3 tahun,” kenang Rahmat.

Melalui sounding yang disampaikan volunter di daerah setempat, Ayo Tolong pun akhirnya memutuskan untuk mencarikan donasi untuk Erik.

Hingga akhirnya, balita yang saat ini berusia 6 tahun tersebut, menjalani operasi pembuatan anus tahap pertamanya pada akhir tahun 2016 lalu.

Komunitas Ayo Tolong yang lahir di Malang, Jatim, telah membantu banyak pasien tidak mampu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News