Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mengkritik keras Menhut Raja Juli Antoni yang menyiapkan 20 juta hektare hutan cadangan untuk menjadi lokasi mewujudkan ketahanan pangan.
Dia meminta Raja Juli untuk tidak sembarangan menyampaikan sesuatu alias asal bicara.
“Saya mengingatkan Saudara Menteri Kehutanan agar tidak serampangan dalam menyampaikan rencana penyediaan lahan 20 juta hektare," kata Arif melalui keterangan pers, Sabtu (11/1).
Legislator Fraksi NasDem itu menyadari Presiden RI Prabowo Subianto berupaya mewujudkan kemandirian dengan membuat program ketahanan pangan dan energi.
Arif mengingatkan bahwa, niat baik Prabowo jangan disalahartikan dengan menyiapkan hutan sebagai lokasi proyek mewujudkan ketahanan pangan.
"Jangan niat baik Presiden diterjemahkan secara instan tanpa perencanaan dan kajian mendalam, karena jika salah urus akan menjadi bencana bagi bangsa kita," beber Sekjen MPN Pemuda Pancasila itu.
Arif kemudian mencuplik data Global Forest Watch yang mengungkapkan Indonesia kehilangan lebih dari 85 persen tutupan sejak 2001.
Masih menurut data yang sama, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah menjadi penyumbang deforestasi terbesar.
Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mengkritik keras rencana menyiapkan 20 juta hektare hutan cadangan sebagai lokasi mewujudkan ketahanan pangan.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Tren Karhutla Menurun, Menhut Raja Juli: Bangga, Tetapi..
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Prabowo Belum Mencari Pengganti Hasan Nasbi untuk Jabat Kepala PCO
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas