Leo, Pelatih Golf Internasional yang Abdikan Diri Latih Tunanetra di Indonesia
Ukur Akurasi Pukulan dari Suara Ayunan Stik Bertemu Bola
Sabtu, 06 Juli 2013 – 14:04 WIB
"Cetakk!" Pukulan Aria mantap juga. Bola melambung cukup keras. Di layar terbaca kecepatannya 90 meter per detik, tapi arahnya masih melenceng dari lubang sasaran. "Tidak apa-apa, yang penting back swing-nya sudah benar. Ayunan pinggang," kata Leo sembari menggoyang-goyang pinggang.
Leo sudah dua tahun bermukim di Indonesia. Dia mendirikan Power Golf Academy di Ruko Pinangsia, Karawaci, sekitar 40 menit di barat daya Jakarta. Murid Leo berasal dari para profesional, terutama jejaring ekspatriat asal Korea Selatan yang tinggal di Jakarta. Nah, khusus hari Rabu dia meluangkan waktu sehari penuh untuk melatih Aria dan Juwita. "Ada satu lagi teman kami, namanya Deni, tapi hari ini sedang sakit," kata Aria sembari mengelap keringat yang bercucuran di mukanya.
Aria sudah tujuh bulan dilatih Leo. Mulai nul putul. "Saya memegang stik dan bola golf ya baru di tempat Pak Leo ini," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo itu.
Awalnya Yayasan Mitra Netra tempat para tunanetra mengembangkan diri kedatangan tamu bernama Lee sekitar akhir November 2012. Dia adalah kenalan salah seorang aktivis di Mitra Netra. "Rupanya, Pak Lee ini diminta Pak Leo mencari murid tunanetra yang mau dilatih golf," kata Aria yang juga menjabat public relation manager di Mitra Netra.
Bagi olahraga yang membutuhkan akurasi pukulan dan sasaran, rasanya mustahil melatih golf kepada tunanetra. Namun, Yi Cong Gi alias Leo membuktikan,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor