Leo, Pelatih Golf Internasional yang Abdikan Diri Latih Tunanetra di Indonesia

Ukur Akurasi Pukulan dari Suara Ayunan Stik Bertemu Bola

Leo, Pelatih Golf Internasional yang Abdikan Diri Latih Tunanetra di Indonesia
Berlatih Dengan Meraba : Aria Indrawati dari Yayasan Mitra Netra menyentuh langsung tubuh pelatihnya Leo saat berlatih blind golf di Karawaci (27/06). Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
"Cetakk!" Pukulan Aria mantap juga. Bola melambung cukup keras. Di layar terbaca kecepatannya 90 meter per detik, tapi arahnya masih melenceng dari lubang sasaran. "Tidak apa-apa, yang penting back swing-nya sudah benar. Ayunan pinggang," kata Leo sembari menggoyang-goyang pinggang.

 

Leo sudah dua tahun bermukim di Indonesia. Dia mendirikan Power Golf Academy di Ruko Pinangsia, Karawaci, sekitar 40 menit di barat daya Jakarta. Murid Leo berasal dari para profesional, terutama jejaring ekspatriat asal Korea Selatan yang tinggal di Jakarta. Nah, khusus hari Rabu dia meluangkan waktu sehari penuh untuk melatih Aria dan Juwita. "Ada satu lagi teman kami, namanya Deni, tapi hari ini sedang sakit," kata Aria sembari mengelap keringat yang bercucuran di mukanya.

 

Aria sudah tujuh bulan dilatih Leo. Mulai nul putul. "Saya memegang stik dan bola golf ya baru di tempat Pak Leo ini," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo itu.

 

Awalnya Yayasan Mitra Netra tempat para tunanetra mengembangkan diri kedatangan tamu bernama Lee sekitar akhir November 2012. Dia adalah kenalan salah seorang aktivis di Mitra Netra. "Rupanya, Pak Lee ini diminta Pak Leo mencari murid tunanetra yang mau dilatih golf," kata Aria yang juga menjabat public relation manager di Mitra Netra.

 

Bagi olahraga yang membutuhkan akurasi pukulan dan sasaran, rasanya mustahil melatih golf kepada tunanetra. Namun, Yi Cong Gi alias Leo membuktikan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News