Lepas Karier di Dunia Migas demi Kaktus, Aldy Ridwan Meraup Ratusan Juta per Bulan

Lepas Karier di Dunia Migas demi Kaktus, Aldy Ridwan Meraup Ratusan Juta per Bulan
Tanaman kaktus. Foto/ilustrasi: Kementan.

“Kami punya koleksi kaktus. Koleksi saya ini cukup langka dan unik, sehingga harganya mencapai puluhan juta rupiah. Namun kalau yang diekspor ke beberapa negara itu harganya di kisaran USD 5 – USD 10,” jelasnya.

Aldy mengaku sangat tertarik menggeluti tanaman kaktus karena harga jual di pasar ekspor terbilang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini dianggap sangat menjanjikan, apalagi permintaan luar negeri hampir ada setiap bulan.

"Ya, Alhamdulillah mas, kaktus ini sudah kita ekspor ke Australia, USA, Kanada, Filipina, Thailand, Singapura, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Afrika Selatan dan Inggris,” katanya.

Aldy menambahkan dalam waktu dekat atau Jumat 30 April 2021, akan melakukan ekspor ke Rusia sebanyak 1.836 pcs senilai USD 7.324, atau Rp 102,5 juga. Bulan depan, kami akan ekspor ke Australia 1.300 pcs,” tegas Aldy.

Omzet yang dihasilkan dari penjualan kaktus memang tak menentu. Namun, karena konsumennya merupakan pehobi tanaman yang sudah berbentuk komunitas atau paguyuban, maka penjualan kaktus ini tetap bagus.

Menurutnya, di era pandemi Covid-19 ini penjualan offline menurun. Namun, penjualan secara online meningkat hingga 500 persen. Aldy juga mengungkapkan bahwa perawatan kaktus cukup gampang. Sebab, tanaman ini terbilang gampang tumbuh.

“Kaktus ini termasuk tumbuhan yang gampang perawatannya, paling disiram itu ya seminggu sekali. Air yang dibutuhkan juga enggak banyak-banyak, terus proses packaging produknya juga tidak sulit," ujarnya.

CEO CV Istana Bunga Kaktus itu juga merasa senang bisa merangkul para petani milenial di lingkungan sekitar, mengajarinya bertanam, perawatan, hingga mekanisme ekspor.

Aldy Ridwan berani meninggalkan kariernya di bidang gas dan minyak bumi untuk menjadi petani. Kini, tanaman kaktus yang dikelolanya sudah menembus pasar mancanegara. Aldy pun meraup ratusan juta rupiah per bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News