Letjen Richard Tampubolon, Pengalaman Tempur & Ide Membentuk Atlet Bermental Petarung

Letjen Richard Tampubolon, Pengalaman Tempur & Ide Membentuk Atlet Bermental Petarung
Irjen TNI AD Letjen Richard Tampubolon. Foto: supplied

Richard menjelasan di militer ada istilah biltus atau akronim dari pengambilan keputusan. Biltus, katanya, juga ada dalam olahraga bela diri.

“Kapan harus menyerang, kapan harus bertahan," tuturnya.

Di Akmil, minat Richard tidak hanya pada tinju, tetapi juga pencak silat dan karate. Hobinya akan seni bela diri pun kian menemukan jalan ketika abiturien Akmil 1992 itu bergabung dengan Kopassus.

Jabatan terakhir Richard di pasukan elite TNI AD itu ialah sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Dia juga pernah dipercaya menjadi komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI.

Sebagai tentara, Richard pernah menjalankan berbagai operasi di medan tempur. Ketika masih menjabat Wadanjen Kopassus, dia dipercaya menjadi Kepala Operasi (Kaops) Satgas Nemangkawi I yang bertugas memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Adapun saat mengemban jabatan komandan Koopsus TNI, Richard dipercaya memimpin perburuan terhadap kelompok teroris Ali Kalora di wilayah Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pada 2016, Richard juga terlibat dalam upaya pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Medan tempur lain bagi Richard ialah Timor Timur (kini Timor Leste) dan penanganan konflik di Ambon, Maluku.

Bela diri turut membentuk karakter dan mental Letjen Richard Tampubolon, tentara yang lama berkarier di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News