Lewat Cara ini Produksi Blok Rokan Dapat Ditingkatkan Kembali

Lewat Cara ini Produksi Blok Rokan Dapat Ditingkatkan Kembali
Diskusi Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan, yang diselenggarakan secara virtual oleh Energy and Mining Editor Society (E2S), Kamis (22/7). Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yakin melalui usaha-usaha yang akan dilakukan setelah masa alih kelola, bisa mengantarkan produksi Blok Rokan meningkat.

Namun, usaha ini membutuhkan dukungan semua pihak karena membutuhkan waktu dan usaha untuk pencapaiannya.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, pandemi Covid-19 telah memukul seluruh industri.

“Kinerja hulu migas yang dapat dijaga, memberikan kontribusi yang besar pada penerimaan negara yang saat ini sangat membutuhkan pembiayaan dalam penanggulangan Covid-19,” kata Fatar.

Menurut dia, blok migas yang berkontribuasi paling lama di Indonesia dan masih memiliki potensi yang menarik adalah Blok Rokan.

Nasib Blok Rokan tersebut telah ditentukan sejak 2018. Saat itu masih top producer sehingga proses transisi dimulai dalam waktu yang panjang.

“Maka transisi yang panjang ini dapat dilakukan secara seamless dan tidak ada kendala. Blok Rokan juga memiliki potensi cadangan dalam bentuk unkonvensional. Sumur yang paling banyak dioperasikan di Rokan, ada 10 ribu sumur, yang beroperasi saat ini sekitar 8 ribuan,” ujarnya.

Menurut Fatar, strategi dalam pengelolaan blok Rokan pasca transisi untuk jangka pendek pada 2021 adalah mempertahankan produksi dan transisi yang sukses ke PHR, periode 2022-2025 adalah upaya peningkatan produksi dengan investasi yang signifikan termasuk telah berproduksinya Chemical EOR di Minas.

SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yakin melalui usaha-usaha yang akan dilakukan setelah masa alih kelola, bisa mengantarkan produksi Blok Rokan meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News