Lewat Pesan Manokwari, Y20 Mendorong Peningkatan Kesadaran Anak Muda

Lewat Pesan Manokwari, Y20 Mendorong Peningkatan Kesadaran Anak Muda
Forum anak muda Youth 20 (Y20) membuka Pra-KTT Ke-4 pada Sabtu (18/6) di Manokwari, Papua Barat, dengan tema keberagaman dan inklusi, termasuk pendidikan inklusif, sebagai fokus pembahasan. Foto dok panitia Y20

jpnn.com, MANOKWARI - Youth 20 (Y20) mengakhiri Pra-KTT Ke-4 di Manokwari, Papua Barat, dengan menggelar talk show tentang anak muda dan sektor ekonomi kreatif, pada Minggu (19/6).

Menurut Camelia Harahap selaku Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia, usaha sosial kreatif turut membantu mewujudkan inklusi, khususnya berkaitan dengan penciptaan pekerjaan yang layak untuk semua.

“Usaha sosial kreatif menciptakan pekerjaan untuk anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas lebih cepat dari sektor lainnya. Banyak usaha sosial-kreatif di Indonesia yang dipimpin anak muda cenderung fokus mewujudkan SDGs, khususnya SDGs ke-8 yakni menciptakan pekerjaan yang layak,” ujar Camelia secara daring.

Dissa Ahdanisa selaku pendiri Fingertalk menjelaskan, ada 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia.

Sebanyak 1,5 juta di antaranya merupakan anak muda kurang mampu dengan akses terbatas terhadap pendidikan formal dan peluang kerja.

Minimnya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas mendorong Dissa untuk mendirikan Fingertalk, sebuah kafe yang khusus mempekerjakan individu tunarungu.

Di kafe ini, pelanggan bisa memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat.

Sementara itu, Chief Creative Officer Narasi Jovial da Lopez berbagi pengalamannya sebagai konten kreator, sebuah profesi yang kini banyak diminati anak muda.

Pra-KTT Y20 Ke-4 menghasilkan Pesan Manokwari, sebuah dokumen yang berisi pesan moral terkait keberagaman dan inklusi pemuda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News