Libur Hari Buruh, Pengusaha China Raup Rp 314 T

Libur Hari Buruh, Pengusaha China Raup Rp 314 T
Para wisatawan berjubel menuju menara Buddha, bangunan tertinggi di objek wisata Istana Musim Panas, Beijing, China, pada hari pertama liburan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023). Pemerintah Kota Beijing menetapkan 16 jalur wisata selama liburan May Day pada 1-3 Mei 2023, termasuk Istana Musim Panas. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Pengusaha pariwisata China meraup 148 miliar yuan atau sekitar Rp 314,4 triliun selama musim liburan Hari Buruh Internasional atau May Day.

"Dengan berbagai hiruk-pikuknya perekonomian China, liburan May Day kali ini telah menjadi 'pekan emas'," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis.

Dengan mengutip data departemen terkait, dia menyebutkan pendapatan itu diraih dari 274 juta perjalan wisata domestik.

Dari segi jumlah kunjungan wisata, momentum liburan May Day tahun ini mengalami peningkatan sebesar 70,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Untuk jumlah pendapatan tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 128,9 persen dibandingkan momentum yang sama tahun lalu.

"Pemesanan paket wisata ke luar negeri juga melonjak tujuh kali lipat," katanya dalam pengarahan pers rutin tersebut.

Otoritas China menetapkan libur Hari Buruh selama tiga hari pada 1-3 Mei 2023. Jika ditambah dengan libur akhir pekan, maka jumlah hari libur menjadi lima hari.

Meroketnya pendapatan sektor pariwisata dan transportasi tersebut semakin menambah kepercayaan China akan pemulihan perekonomian nasional setelah sempat terpuruk pada tahun 2022.

Otoritas China menetapkan libur Hari Buruh selama tiga hari pada 1-3 Mei 2023. Jika ditambah dengan libur akhir pekan, maka jumlah hari libur menjadi lima hari

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News