Lihat..Penjahat Siber di Bali Sudah Siapkan Cara Melarikan Diri

Lihat..Penjahat Siber di Bali Sudah Siapkan Cara Melarikan Diri
Polisi memeriksa lubang di tembok vila yang diduga dijadikan jalur pelarian para pelaku. Foto: Miftahuddin Halim/Radar Bali

jpnn.com, BALI - Polisi Bali dan tim gabungan Mabes Polri tak membutuhkan waktu lama membekuk penjahat siber yang melibatkan WNA Tiongkok dan Taiwan di Nusa Dua, Bali.

Usai menerima laporan dari Mabes Polri dan kepolisian Tiongkok, polisi Bali sukses mencium jejak puluhan pelaku yang sembunyi di vila mewah di Jalan Puri Bendesa, Banjar Mumbul, Nusa Dua.

Menurut Dirreskrimsus Polda Bali Kombes Kennedy, dari hasil investigasi, tempat tersebut, menurut warga sekitar, selalu terlihat sepi di halaman depan.

Hanya terlihat mobil yang selalu masuk dan keluar dari vila. Setelah di cek dari tembok belakang vila, ternyata tedapat tembok yang sengaja dibobol, bentuk persegi empat berukuran sedang, lalu ditutup dengan tripleks dari dalam. "Silakan dicek. Kalau mau bilang jendela bukan. Pintu pun bukan. Aneh kan," paparnya.

Hal tersebut semakin menguatkan bahwa ternyata tempat tersebut sangat mencurigakan. Tak buang waktu lama, Polda Bali dengan kekuatan anggota sebelas orang dan dipimpin langsung oleh Dirreskrimsus Kombespol Kenedy, 12 orang anggota tim Bareskrim Mabes polri dipimpin oleh Wadir Tipidter, Kombes Tornagogo Sihombing beserta satgas gabungan yang terdiri 21 pers dengan rincian 14 orang satgas CTOC, 6 pers Cyber Crime Ditreskrimsus, beserta Wadirnarkoba Polda Bali AKBP Sudjarwoko langsung melakukan penggerebekan.

Para pelaku penipuan onpine lintas negara itu pun lari berhamburan di dalam vila mewah berlantai tiga tanpa nama dan nomor itu, karena ketakutan saat petugas gabungan masuk.

Sebanyak 31 orang akhirnya diamankan. Seorang sempat membuka tutupan tembok belakang yang dibobol itu dan mencoba keluar. Karena beberapa pelaku berebutan keluar sehingga berdesakan. Karena itulah satu pelaku itu berhasil diamankan.

"Dari hasil pengecekan sementara, 18 orang WN Tiongkok, 10 WN Taiwan, dan 3 orang WNI asal Jawa Timur, bekerja sebagai sopir. 28 WNA itu melakukan aksi dengan cara phone faud (penipuan dan pemerasan via telepon)," ucap Kennedy. (rb/dre/mus/jpr)

Polisi Bali dan tim gabungan Mabes Polri tak membutuhkan waktu lama membekuk penjahat siber yang melibatkan WNA Tiongkok dan Taiwan di Nusa Dua,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News