Lima Tahun, Penyaluran Dana KPR Rumah Sederhana Capai Rp 13,1 Triliun
jpnn.com - JAKARTA - Dana kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disalurkan pemerintah sejak 2010 hingga saat ini sudah mencapai Rp 13,152 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk membantu pembiayaan rumah sebanyak 308.041 unit.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo, mengatakan, penyerapan dana KPR FLPP oleh masyarakat terus meningkat setiap tahunnya.
"Ini menunjukkan bantuan pembiayaan perumahan yang dilaksanakan Kemenpera sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya mereka yang ingin memiliki rumah dengan harga terjangkau," kata Sri Hartoyo dalam keterangan persnya, Jumat (27/6).
Sementara itu, Direktur Utama BLU PPP Kemenpera Budi Hartono menerangkan, dalam menyalurkan dana KPR FLPP ini Kemenpera menggandeng sekitar 20 bank penyalur baik bank swasta nasional maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada.
Melalui program pembiayaan perumahan tersebut, masyarakat dapat memiliki rumah dengan harga terjangkau dengan suku bunga rendah yakni 7,25 persen dan angsuran tetap selama masa tenor KPR.
"Penyaluran dana KPR FLPP tersebut tersebar di 34 provinsi. Dari hasil penyaluran dana KPR FLPP selama lima tahun terakhir paling banyak berada di provinsi Jawa Barat dengan jumlah 120.963 unit. Disusul Provinsi Banten yakni 33.310 unit, Jawa Timur berjumlah 23.702 unit, Kalimantan Selatan berjumlah 18.724 unit dan Jawa Tengah yakni 17.866 unit," beber Budi Hartono. (esy/jpnn)
JAKARTA - Dana kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disalurkan pemerintah sejak 2010 hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Emas Antam Naik Hari Ini 15 Mei, Jadi Sebegini Per Gram
- Moeldoko Pastikan Nasib Petani Karet Segera Meningkat
- Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Meresahkan, Perekonomian Bisa Terpukul
- 5 Lokasi Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Simak!
- TIKI Sales Counter Priority Services, Hadirkan Pengalaman Bertransaksi yang Berbeda & Personal
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen