Listrik Jawa-Bali Kian Andal

PLTU Tanjung Jati Unit 4 Diresmikan

Listrik Jawa-Bali Kian Andal
Listrik Jawa-Bali Kian Andal
JEPARA - Sistem kelistrikan interkoneksi Jawa - Bali dipastikan semakin andal menyusul dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 4 Jepara, Jawa Tengah. Pengoperasian penuh (Commercial Operation Date/COD) pembangkit berkapasitas 662 MW ini diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik didampingi Dirut PT PLN (Persero) Nur Pamudji, dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Selasa (6/2).

Dengan beroperasinya Unit 4 ini, maka PLTU Tanjung Jati B memiliki empat unit pembangkit listrik dengan kapasitas total 2.640 MW. Unit 1 dan 2 masing-masing 662 MW yang sudah beroperasi pada 2006, serta Unit 3 dan 4 juga masing-masing berkapasitas 662 MW. Unit 3 diresmikan akhir Desember lalu. PLTU Tanjung Jati B dibangun di atas lahan seluas 150 hektare (ha) di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Jepara. Sama dengan Unit 3 yang telah lebih dulu beroperasi, PLTU Tanjung Jati B Unit 4 juga dibangun skema leasing dengan PT Central Java Power selama 20 tahun.

Jero wacik mengatakan, kebutuhan listrik dari tahun ke tahun terus meningkat. Pemerintah harus mengejar dengan menyiapkan kapasitas listrik yang banyak pula. "Makanya, kami terus membangun listrik berbahan bakar batubara, gas, geothermal, air, dan panas matahari.  Seluruh pembangkitan listrik kita dorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri yang makin berkembang," ujarnya.

Penggunaan bahan bakar selain BBM itu dikenal lebih murah dan ketersediaannya sangat melimpah. Maka, pemerintah secara bertahap mengurangi ketergantungan pada BBM yang stoknya kian menipis. PLTU, kata Wacik, hanya salah satu solusi mengatasi persoalan kelistrikan di Indonesia.

 

JEPARA - Sistem kelistrikan interkoneksi Jawa - Bali dipastikan semakin andal menyusul dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News