Longsor, Akses Sicincin-Malalak Putus, Padang-Painan Normal

Longsor, Akses Sicincin-Malalak Putus, Padang-Painan Normal
Warga dan petugas bahu-membahu membersihkan longsor yang menutupi jalan raya Padang-Painan. Foto: padangekspres/jpg

Dibantu petugas, secara bertahap pengendara yang terjebak macet bisa melanjutkan perjalanannya.

Jonedy Tanjung, 45, warga Batuhampar, Kecamatan Koto XI Tarusan, pengendara yang ditemui Padang Ekspres di lokasi, dia mengaku mulai terjebak macet mulai pukul 16.00. Jonedy bersama istri, anak dan saudaranya, berniat menghadiri acara keluarganya di Padang. 

“Saya kira perjalanan bisa lancar, namun ternyata luapan Batang Tarusan mengenangi jalan Nasional hingga ketinggian 1 meter di daerah Jongah, Kenagarian Duku Selatan, Kecamatan Koto XI Tarusan. Dengan kondisi lapar dan lelah, kita terpaksa menunggu hingga pukul 23.00 baru bisa lewat,” ujarnya. 

Namun, perjalanannya kembali tersendat di daerah Jembatan Dua, Kenagarian Duku. Pengedara tak bisa lewat akibat ketinggian air mencapai 2 meter. Jonedy pun kembali harus menunggu sampai pukul 03.00 kemarin dini hari. “Mata mengantuk, lapar, lelah dan anak yang rewel, terpaksa harus dihadapi saat itu. Waktu itu, hujan masih turun dan tidak ada orang berjualan,” ujarnya. 

Kondisi yang sama juga dirasakan Syafril, 35, warga Gurun Panjang Bayang. Dia mengendarai sepeda motor dari arah Padang menuju rumahnya di Painan. “Kita berharap ada solusi agar kondisi ini tidak sering terjadi ketika hujan lebat,” ujarnya. 

Wali Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Daimaizon mengungkapkan, salah satu kampungnya Cumateh menjadi lokasi terparah terkena dampak banjir. Di sini, sebanyak 75 Kepala Keluarga terpaksa bertahan di rumahnya ketika ketinggian air mencapai 2 meter. ”Kondisi ini sudah sering terjadi setiap hujan disertai pasang air,” ujarnya. 

Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Syafrudin kepada Padang Ekspres mengungkapkan, terdapat beberapa titik terkena dampak banjir akibat luapan Batang Tarusan. Yaitu, daerah Api-Api Bayang, Sawahliek Kenagarian Kapuh Utara, Nanggalo Batuhampar, Cumateh Duku, Jongah Kenagarian Duku Selatan, Talawi Kenagarian Barung-Barung Belantai Tengah dan longsor di Sei Lundang. 

Dia mengimbau warga tetap waspada karena curah hujan bakal terjadi sampai akhir tahun ini. “Jika kondisi tidak memungkinan dan bisa mengancam jiwa, hendaknya warga segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi,” imbaunya. 

Sumatera Barat (Sumbar) kembali dilanda musibah longsor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News