Luar Biasa! Warga Sleman Menolak Terima BLT Dana Desa, Begini Alasannya

Luar Biasa! Warga Sleman Menolak Terima BLT Dana Desa, Begini Alasannya
Salah satu warga Desa Margoluwih, mengembalikan BLT Dana Desa ke Pemerintah Desa Margoluwih karena merasa mampu dan masih bisa bekerja. Foto: Antara/HO-Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman

jpnn.com, SLEMAN - Sejumlah warga di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menolak menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak COVID-19 yang bersumber dari Dana Desa.

Mereka merasa sudah mampu dan minta mengalihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

"Ada sekitar 15 sampai 20 warga Sleman yang tidak bersedia menerima BLT dari Dana Desa dan mengembalikan undangan untuk mengambil BLT ke pemerintah desa," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Rabu (10/6).

Menurut dia, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sleman, penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa pada bulan pertama yang dilaksanakan dari 15 hingga 22 Mei 2020 dengan sasaran sebanyak 13.219 penerima manfaat/KK.

"Dari jumlah tersebut, data yang tidak tersalurkan sebanyak 268 KPM, dikarenakan sudah menerima bantuan dari sumber lain, sudah pindah alamat dan meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan, selain karena hal tersebut juga terdapat warga yang menolak karena sudah mampu.

"Jumlah warga yang menolak BLT karena sudah mampu ini kurang lebih 15 hingga 20an," katanya.

Shavitri mengatakan, alasan warga yang mengembalikan bantuan tersebut kepada pemerintah desa dikarenakan merasa tidak berhak karena sudah mampu, masih kuat bekerja dan berusaha.

Sejumlah warga Sleman menolak menerima dana BLT untuk masyarakat terdampak COVID-19 yang bersumber dari Dana Desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News