Luhut Binsar Pandjaitan: Bagi Saya, Narkotika Lebih Menyeramkan...

Luhut Binsar Pandjaitan: Bagi Saya, Narkotika Lebih Menyeramkan...
Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak Jawa Pos di kantornya. FOTO: JAWA POS

Belakangan Bapak sering kampanye ke pondok pesantren?

Itu saya lakukan karena kerisauan saya. Pernah saya datang ke sebuah ponpes di Jember. Di akhir acara saya ditarik dan diajak bicara empat mata oleh pengasuh pesantren. Beliau bilang, dalam salatnya melihat wajah saya. Beliau memohon agar saya benar-benar turun menyikapi narkoba yang mulai masuk ke pesantren. 

Bagaimana ceritanya narkoba bisa masuk ke pesantren?

Ternyata narkoba masuk melalui santri. Dia dibujuk, dikasih barang yang katanya bisa membuat kuat zikir. Awalnya, satu dua kali mereka diberi ekstasi atau sabu-sabu. Berikutnya, setelah kecanduan, mereka disuruh beli oleh pengedarnya. Ini sangat bahaya. 

Tak hanya ke pesantren, ke gereja-gereja juga. Termasuk di kampung saya. Semua tempat kini bisa dimasuki narkotika. 

Saat ini terjadi pro dan kontra terhadap penanganan penyalahgunaan narkoba, mereka direhab atau dipenjara?

Kalau dia pengedar, harus kita penjara. Tapi, kalau dia pengguna, kita masih upayakan untuk rehab. Yang jadi pertanyaan, bagaimana kalau penggunanya 3–4 kali tertangkap. Itu yang masih kami cara jawabannya. Kalau kita masukan mereka semua ke penjara, lapas (lembaga pemasyarakatan, Red) kita tidak muat. Malah akan terjadi masalah di penjara kita.

Selama ini pemakai dan pengedar masih abu-abu?

LUHUT Binsar Pandjaitan belum genap setahun menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Tapi dia telah menjalankan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News