Luhut Disebut Bisnis PCR, Anak Buah: Tuduhannya Terlalu Gila

Luhut Disebut Bisnis PCR, Anak Buah: Tuduhannya Terlalu Gila
Luhut Binsar Pandjaitan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polemik bisnis alat tes PCR yang menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah jadi sorotan publik.

Luhut dituding mengambil keuntungan dalam bisnis tes PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Adapun dua perusahaan, yakni, PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi yang terafiliasi dengan Luhut memiliki saham PT GSI tersebut.

GSI sendiri merupakan perusahaan yang mendirikan dan mengelola laboratorium untuk tes Covid-19.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto menilai kasus tersebut merupakan tudingan yang gila terhadap Luhut.

"Dalam kasus GSI ini, saya merasa framingnya dan tuduhannya terlalu gila," kata Seto dalam keterangan tertulis, Senin (8/11).

Seto menjelaskan awal mula PT GSI berdiri saat salah satu teman Luhut mengajak untuk berpartisipasi pendirian lab tes Covid-19 yang memiliki kapasitaa 5.000 tes per hari.

"Usul saya ke Pak Luhut, kami ikut berpartisipasi untuk pendirian lab ini. Maka tanpa pikir panjang, Pak Luhut menyampaikan ke saya, kita bantulah to mereka ini," ujar Seto.

Polemik bisnis alat tes PCR yang menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah jadi sorotan publik, simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News