Luhut Ingin Halmahera Selatan jadi Primadona Indonesia

Luhut Ingin Halmahera Selatan jadi Primadona Indonesia
Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, MALUKU UTARA - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan secara resmi membuka perhelatan Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017 yang digelar dari tanggal 25 hingga 29 Oktober 2017 di Pelabuhan Babang, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Rabu (25/10)

Menko berharap Halmahera Selatan juga menggenjot pariwisata sebagai Core Bisnis pendapatan daerahnya. ”Kini pariwisata Indonesia sudah menjadi primadona. Pendapatan devisa negara sudah sangat besar dari pariwisata, dan negara kita sangat kaya untuk sumber daya alam dan keindahan alam, salah satunya Halmahera Selatan ini punya potensi bahari yang luar biasa. Malah seperti yang saya katakan tadi, Halmahera juga daerah yang aman dan sangat indah. Ini sangat baik untuk pariwisata,” ujar Luhut usai pembukaan acara WIFT.

Perhelatan yang juga didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata (kemenpar) memang berkelas internasional. Buktinya, dari data panitia, kontestan yang sudah memastikan ikut WIFT 2017 yakni 51 tim, 352 peserta yang terdiri dari 86 peserta dari internasional, 266 peserta nasional dari 12 negara dan 14 provinsi.

”Kita semua harus bersatu, membangun daerah dan membangun destinasi pariwisata bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat, namun semua elemen masyarakat. Apalai Maluku Utara ini punya banyak pulau yang bagus,” kata Menko.

Ya, pelaksanaan WITF 2017 memang akan digelar di pulau yang indah yang dimiliki Halmahera Selatan yakni Pulau Widi. Tidak hanya lomba mancing internasional, event tersebut juga akan dimeriahkan berbagai rangkaian acara yang bisa dinikmati wisatawan.

Mulai dari festival seni dan budaya, festival kuliner, festival musik pesisir, lomba masak serba ikan, parade armada maritim nasional serta kegiatan seminar kemaritiman dan East Indonesia Maritim Expo 2017.

”Apalagi jika nanti bandara run awaynya sudah 2500 meter, saya sudah bicara dengan perhubungan, ini akan segera dilakukan. Selain itu, perkembangan pelabuhan ditambah lagi 500 meter, agar kapal-kapal besar bisa bersandar,” kata Luhut saat sambutan resmi saat pembukaan.

Hal senada diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti. Kata Esthy, energi positif memang sudah sangat terpancar dalam kinerja tiga tahun sektor pariwisata pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Membangun destinasi pariwisata bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat, namun semua elemen masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News