Luhut Pandjaitan Ungkap 3 Penyebab Tingginya Kasus Kematian COVID-19

Luhut Pandjaitan Ungkap 3 Penyebab Tingginya Kasus Kematian COVID-19
Pemakaman jenazah pasien terpapar COVID-19. Ilustrasi Foto: warga for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Pandjaitan mengungkapkan penyebab tingginya kasus kematian akibat terpapar COVID-19 dalam sepekan terakhir.

Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyebut ada 3 penyebab tingginya kasus kematian akibat terpapar COVID-19.

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor yaitu kapasitas RS yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, dan meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (25/7).

Luhut menyampaikan hal itu saat Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat COVID-10 di Jawa-Bali pada Sabtu (24/7).

Rakor tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian serta lembaga terkait.

Dalam Rakor tersebut, Luhut menjelaskan hasil tinjauan lapangan menemukan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin.

"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," lanjutnya.

Langkah-langkah intervensi tersebut, antara lain dengan meningkatkan kapasitas ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi serta menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien risiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Berikut ini tiga penyebab tingginya kasus kematian akibat terpapar COVID-19 yang diungkap Luhut Pandjaitan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News