Luncurkan Serial Nyantrik, Kemendikbudristek Ajak Anak Muda Belajar dari Panggung Wayang

Luncurkan Serial Nyantrik, Kemendikbudristek Ajak Anak Muda Belajar dari Panggung Wayang
Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek meluncurkan film Nyantrik yang dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Direktur Film, Musik dan Media Dirjen Kebudayaan Ahmad Mahendra. Foto dok. Kemendikbudristek

"Sesuai dengan filosofi nyantrik, para "cantrik" (murid) dilatih bukan hanya untuk melihat dan meniru apa yang dipertunjukan oleh mentornya, tetapi juga untuk memahami secara mendalam esensi dari apa yang mereka pelajari,” jelas Hilmar Farid.

Dia melanjutkan program strategis Indonesiana.TV ini diharapkan dapat mengisi peran penting dalam pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. Sebagai platform media, Indonesiana.TV menjadi jembatan antara seni tradisi dan generasi masa kini.

Disutradarai oleh Lasja F. Susatyo, Nyantrik menampilkan aktris dan aktor muda, yaitu Kelly Tandiono, Samo Rafael, Clara Bernadeth, Karina Salim, Ravil Prasetya, Omara Esteghlal, Tatyana Akman, Cindy Nirmala, dan Daniel Adnan sebagai cantrik.

Mereka belajar dan mendalami seni peran lakon Mahabarata dari para maestro seperti Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata Jakarta, Ali Marsudi dari Wayang Orang RRI Surakarta, Wasi Bantolo pengajar ISI Surakarta, Agus Prasetyo dari Wayang Orang Sriwedari Surakarta, dan Nanang Hape selaku dalang dan penulis skenario. 

Program Nyantrik mensintesis beberapa proses perkembangan wayang orang. Wayang orang sendiri disinyalir merupakan bentuk seni pertunjukan yang berusia sangat tua.

Beberapa catatan kuno seperti Prasasti Mantyasih (904 M) dan Prasasti Wimalasmara (930 M) telah menyebut pertunjukan ini dengan istilah Jawa Kuno, “hatapukan” atau “matapukan” dan “awayang wang”. 

Periode prasasti tersebut membuktikan bahwa kesenian ini sudah ada sejak zaman Mataram Kuno dan hanya dihadirkan bagi kalangan istana (keraton).

Setelah itu, wayang orang dimainkan pula di lingkungan kerajaan-kerajaan baru yang muncul di Jawa Timur, termasuk Majapahit.

Kemendikbudristek meluncurkan Serial Nyantrik dan mengajak anak muda belajar dari panggung wayang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News