Mahasiswa di Australia Kini Lebih Stres

"Standarnya masih tinggi dan sebagian mahasiswa tidak mampu menghadapi kompleksitas dunia akademis," jelasnya.
Mahasiswa internasional yang kesepian
Dasawarsa terakhir di Australia juga ditandai pertumbuhan besar jumlah mahasiswa internasional. Kini jumlahnya sekitar seperempat dari total mahasiswa dan biaya SPP mereka membantu mensubsidi mahasiswa domestik. Pendidikan adalah ekspor terbesar ketiga Australia, senilai sekitar $ 20 miliar.
Laporan Orygen menemukan bahwa karena budaya, bahasa dan prakik akademis, mahasiswa internasional berisiko tinggi mengalami kesehatan mental.
Hal ini diperparah oleh kondisi kesepian karena kehilangan kontak dengan keluarga dan teman.
Jeremy Cass mengatakan sekitar sepertiga mahasiswa yang mengakses layanan konseling RMIT adalah mahasiswa internasional.
"Anda akan berpikir jumlahnya mungkin lebih tinggi, tapi karena alasan budaya mereka mungkin tidak mengakses konseling," jelasnya.
Banjiri konselor
Rasio mahasiswa terhadap konselor di Australia jauh lebih tinggi daripada di Amerika Serikat - sekitar 4.340 berbanding 1.527 mahasiswa per konselor.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa tidak ada universitas besar di Australia yang memiliki jumlah konselor cukup untuk memenuhi rekomendasi internasional atau ANZSSA.
Berselang beberapa hari setelah Pemerintah Australia mengumumkan akan memotong pendanaan universitas, sebuah laporan mengungkapkan bahwa para mahasiswa di negara ini mengalami problem kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan yan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan