Mahfud MD Ungkap Kesepakatan Hasil Rapat Kabinet Soal Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut persoalan radikalisme turut dibahas saat rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10). Dalam rapat itu, pemerintah sepakat radikalisme tidak identik dengan agama tertentu.
“Kami bicara radikalisme bukan menuju kelompok agama tertentu. Radikalisme, ya, radikalisme suatu kelompok atau paham yang ingin mengganti dasar dan ideologi negara," ucap Mahfud ditemui usai ratas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia menuturkan, umat Islam di Indonesia hampir sepenuhnya menolak radikalisme. Terlebih radikalisme untuk mengganti dasar dan ideologi negara dengan melawan aturan.
"Oleh sebab itu, salah kalau mengatakan umat Islam didisikriminasi dengan tuduhan radikal. Tidak pernah di pemerintah mengatakan umat Islam radikal," lanjut dia.
Pemerintah, kata Mahfud, tidak memandang agama ketika menindak seseorang yang terpapar radikalisme. Dia pun meminta semua pihak membuka data, bahwa yang ditindak karena melawan ideologi negara bukan hanya orang Islam.
"Buka data siapa saja yang ditindak karena melawan ideologi, kan, banyak. Bukan hanya orang Islam. Jangan didramatisir, seolah panas, seakan-akan memerangi kelompok tertentu," timpal dia.(mg10/jpnn)
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan dalam rapat kabinet pemerintah sepakat radikalisme tidak identik dengan agama tertentu.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Tingkatkan Resiliensi PMI Hong Kong, BNPT RI Ajak Perkuat Nilai Kebangsaan dan Persatuan
- Deteksi Dini Penyebaran Radikalisme, BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siap Siaga
- HTI Ternyata Belum Tumbang, Ini Pengakuan Mantan Anggotanya
- Bamsoet Minta Para Guru Waspadai Penyebaran Paham Radikalisme di Sekolah