Mahyeldi Larang Minta Sumbangan di Jalan Saat Libur Lebaran, Begini Alasannya

"Agar perantau merasa nyaman pulang kampung, mari pastikan di lokasi wisata terbebas dari hal-hal yang dapat merusak kepariwisataan," katanya.
Mahyeldi juga meminta pihak restoran atau rumah makan membuat daftar harga, sehingga tidak muncul persoalan di belakang hari.
Soal harga makanan di restoran ini dulu pernah menjadi persoalan dan tidak boleh terulang lagi.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy juga mengusulkan agar dibuat buku panduan mudik Sumatera Barat dalam bentuk PDF, yang nantinya bisa disebarkan di seluruh aplikasi chat dan media sosial.
Buku panduan itu juga nanti akan dibuat barcode-nya, akan ditempel di setiap perbatasan dan tempat peristirahatan, di mana para wisata bisa melihat dan melakukan scan lewat smartphone.
"Tolong nanti OPD terkait agar bisa ditempel di seluruh tempat wisata, SPBU, terminal, di setiap rumah sakit, bandara dan pelabuhan serta masjid."
"Silakan dibuka barcodenya, tinggal scan untuk mendapatkan informasi buku panduan mudik Sumatera Barat dan nomor telepon hotline yang aktif 24 jam merespons semua aduan masyarakat," katanya.
Beberapa persoalan lain yang juga dibahas serius dalam rapat tersebut di antaranya masalah potensi kemacetan di berbagai titik dan rekayasa lalu lintas.
Kemudian, keamanan pengunjung, kelangkaan BBM dan solusinya serta pembahasan harga bahan pokok.
Mahyeldi melarang ada aksi minta sumbangan di jalan saat lebaran nanti, begini alasannya.
- Kota Lama Jadi Primadona, Libur Lebaran 2025 Dongkrak Wisata Semarang
- Trafik Broadband Meroket Selama Libur Lebaran 2025, Telkomsel Beber Penyebabnya
- Timbunan Sampah Libur Lebaran 2025 di Semarang Tembus 5,5 Juta Ton
- Libur Lebaran Usai, Emas Pegadaian Galeri 24 Diburu Masyarakat, Lihat Nih!
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Taman Pintar Yogyakarta Dikunjungi 23 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran