Maklumi Wisata Seks, Targetkan Tiga Besar Dunia

Maklumi Wisata Seks, Targetkan Tiga Besar Dunia
ANDALAN: Turis mengunjungi The Ancient City di kawasan Samut Prakan, Bangkok, yang merupakan miniatur geografis Thailand. Foto: Agus Muttaqin/Jawa Pos

Arah industri pariwisata yang jelas itu membawa kepastian bagi pelakunya. Karena itu, meski ada gejolak dan krisis politik pada akhir 2013, kebijakan sektor pariwisata relatif tidak terganggu. ”Nggak ada perbedaan situasi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Aktivitas tourism berjalan normal,” ujar Komar.

Thailand tidak menjadikan krisis politik sebagai alasan mengevaluasi target kunjungan wisatawan asing 2014.

”Krisis politik dianggap ruang berbeda dengan pariwisata. Warga tahu mana turis, mana demonstran. Bahkan, kalau melihat ada turis, orang-orang justru melindungi,” kata Gregorius Giadiman, pemandu wisata di Bangkok.

Tahun ini TAT menetapkan target 28,01 juta kunjungan turis asing dengan estimasi penerimaan devisa 1,33 triliun baht (sekitar Rp 492,1 triliun) atau naik 13 persen jika dibandingkan dengan 2013. Sedangkan untuk turis lokal, TAT menetapkan target 136,8 juta kunjungan wisata yang dapat menghasilkan sekitar 700 miliar baht (Rp 259 triliun) atau naik 9 persen daripada 2013.

Sedangkan di era pasar bebas ASEAN 2015, Thailand menargetkan penerimaan total 2,2 triliun baht (Rp 814 triliun). Sungguh angka yang fantastis! Untuk merealisasikannya, Thailand kini gencar mengampanyekan tagline baru Amazing Thailand: Happiness Within yang akan diluncurkan akhir 2014.

Selain itu, kata Gregorius, Thailand makin rajin mengikuti pameran pariwisata internasional. Di antaranya, World Travel Market (WTM) di London dan International Tourism Borse (ITB) di Berlin.

’’Biasanya delegasi Thailand datang untuk mempromosikan agenda pariwisata dua tahun yang akan datang. Perencanaan mereka benar-benar matang,’’ kata Gregorius.

TAT juga tidak segan mengeluarkan jutaan dolar AS untuk menyewa konsultan guna menjaring wisatawan negara tertentu. Misalnya, Blue Square Consultans (BSC) untuk wilayah India Barat dan Selatan.

SELAIN otomotif, industri pariwisata Thailand berkembang pesat. Pada 2013, mereka menjadi negara dengan kunjungan wisatawan terbanyak di Asia Tenggara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News