Malu-maluin… Rupiah Loyo, Para Pembantu Jokowi Malah Sibuk Cari Panggung

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah dinilai terlalu banyak bicara dan mengumbar pencitraan di muka publik dalam mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Seikat (USD). Hal tersebut berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh negara lain.
Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto menyebut perilaku para pejabat di Indonesia berbanding terbalik dengan apa yang biasanya dilakukan para pejabar di luar negeri.
"Dalam politik di luar negeri itu, (jika kondisi ekonominya tak menentu) pejabat mereka jarang bilang ke media. Bahkan tampil di depan umum itu jarang sekali karena memang harus ada yang dijaga, tapi kalau di sini (Indonesia) semua malah cari panggung masing-masing," ujar Nico dalam diskusi 'Hanya Bisa Pasrah dengan Tertekannya Rupiah?' di Menteng, Jakarta, Sabtu (14/3).
Sebelum bicara ke publik menurut Nico seharusnya para pembantu Jokowi satu suara dan selaras dalam menyampaikan atau membuat kebijakan. Jangan sampai, belum mencapai kesepakatan tapi malah saling mengumbar. Sebab hal tersebut malah membuat masyarakat menjadi bingung.
"Ya jangan yang satu ngomong, yang lainnya juga pada ngomong dan beda pula. Ini namanya belum satu suara," keluhnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah dinilai terlalu banyak bicara dan mengumbar pencitraan di muka publik dalam mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya