Manajer Sriwijaya FC Minta Dalang Pengaturan Skor Ditangkap

Manajer Sriwijaya FC Minta Dalang Pengaturan Skor Ditangkap
Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat (kiri). Foto: dok sumeks.co

jpnn.com, PALEMBANG - Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat angkat suara terkait match fixing di kompetisi sepak bola Indonesia yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Ucok mengatakan langkah Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola Polri yang menangkap tersangka pengaturan skor ternyata belum menghadirkan rasa lega kepada kalangan pelaku sepak bola.

Mereka mengaku masih waswas. Kenapa? Karena yang ditangkap sejauh ini masih sebatas pelakunya saja.

“Dalangnya belum tersentuh. Jadi belum nyaman dan lega jika berkompetisi. Masih waswas,” ungkap Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat ketika dihubungi Minggu (6/1).

Sebagaimana diketahui, Tim Satgas Anti-Mafia Bola Polri telah menangkap dan menahan beberapa pelaku diduga melakukan match fixing. Mereka adalah anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, Anggota Komdis PSSI Dwi Irianto, mantan Komite Wasit Suprayitno, dan anaknya yang merupakan wasit futsal nasional Yuni Artika Sari. Mereka ditahan dalam rangkaian dugaan match fixing yang melibatkan klub Liga 3 Persibara Banjarnegara.

Sementara dari PSSI, aksi bersih-bersih atas dugaan match fixing seperti jalan di tempat. Padahal ini lahan mereka. Rumah mereka. Bahkan mereka juga memiliki dua instrumen dalam mendeteksi dugaan pertandingan dirasuki pengaturan skor atau tidak.

Di PSSI sudah kerja sama dengan Genius Sport. Kemudian di PT Liga Indonesia Baru menggandeng Sport Radar. Tapi sejumlah nama yang disebut dalam acara Mata Najwa belum juga disentuh. Misal anggota Exco PSSI Papar Yunisal.

Sejauh ini hukuman terhadap teras PSSI baru menjangkau anggota Exco Hidayat dengan hukuman 3 tahun larangan berkecimpung di dunia sepak bola dan 2 tahun tak boleh menonton pertandingan di stadion secara langsung serta denda Rp150 juta.

Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat angkat suara terkait match fixing di kompetisi sepak bola Indonesia yang ramai diperbincangan belakangan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News