Manfaatkan Posisi di NATO, Erdogan Desak Swedia Perangi Musuh Turki

Manfaatkan Posisi di NATO, Erdogan Desak Swedia Perangi Musuh Turki
Presiden Turki Tayyip Erdogan. Foto: Presidential Press Office/Handout via REUTERS

"Saya menekankan bahwa Swedia menyambut baik kemungkinan kerja sama dalam memerangi terorisme internasional dan menekankan bahwa Swedia jelas berada di belakang perang melawan terorisme dan daftar teroris PKK," kata dia.

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Rabu (18/5). Keputusan itu didorong oleh perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari.

Namun Turki, anggota lama NATO, telah menyuarakan keberatannya terhadap keanggotaan Swedia dan Finlandia.

Turki mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris.

Selama lebih dari 35 tahun melakukan teror terhadap Turki, PKK --terdaftar sebagai organisasi teroris di Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa-- bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turkiye, di mana 251 orang tewas dan 2.734 lainnya terluka.

Ankara menuduh FETO berada di belakang rencana jangka panjang untuk menggulingkan pemerintah melalui infiltrasi ke lembaga-lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan. (ant/dil/jpnn)

Erdogan menyampaikan kekhawatiran Turki mengenai kegiatan kelompok teror PKK/YPG dan FETO di Swedia


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News