Mantan Jubir Gus Dur Nilai Program Pendidikan Rancangan Nadiem Makarim Inovatif

jpnn.com, JAKARTA - Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie Massardi menilai pandemi Covid-19 membuat jalannya pemerintahan di berbagai sektor terpontang-panting.
Menurut Adhie, permasalahan sektor pendidikan akibat pandemi Covid-19 akan menjadi yang paling berat untuk diatasi.
"Berbeda dengan sektor ekonomi yang sejak sebelum pandemi sudah bermasalah. Dampak Covid-19 di dunia pendidikan terhadap anak (didik) bangsa baru akan terasa 5-10 tahun ke depan," kata Adhie dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Adhie menyebutkan, untuk mengatasi permasalahan sektor pendidikan, pemerintah harus merancang kurikulum khusus.
Adhie pun menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah merancang program pendidikan yang inovatif.
Terkait hal tersebut, Adhie berharap Presiden Joko Widodo tidak mencopot Nadiem dari jabatannya.
"Harus segera dilaksanakan untuk mengejar ketertinggalan akibat selama pandemi yang sudah memasuki tahun kedua, cukup mengganggu kelancaran belajar-mengajar di sekolah, terutama di daerah," ujar Adhie.
Bagi Adhie, Nadiem sudah melakukan sejumlah terobosan melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, dan lainnya.
Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi berharap Presiden Jokowi tidak mencopot Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, simak selengkapnya.
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda
- SAH Apresiasi Dasco yang Peduli Terhadap Dunia Pendidikan
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia, BNI Gandeng IKA ITS
- Gubernur Banten Andra Soni Terus Awasi Kinerja Kepsek, Siapkan Reward dan Punishment