Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk

Kunjungi Orang Tua Harus Pakai Visa

Manuel Dwinanto Iskandar, Anggota AL Amerika Serikat Asal Kebon Jeruk
Manuel Dwinanto Iskandar (kiri) saat menjalankan tugas menjadi penerjemah dalam misi Pacific Partnership 2012 di Manado, Minggu (3/6). Foto : Thoriq Solikhul Karim/Jawa Pos
 

Masyarakat setempat mengira semua anggota rombongan kapal yang membawa misi kemanusiaan dan perdamaian itu orang asing. Apalagi, postur, warna kulit, dan wajah mereka menguatkan kesan "asing" tersebut. Karena itu, warga tidak mengira ada "orang asing" yang bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan fasih sefasih orang Indonesia pada umumnya.

 

Seolah mengerti apa yang ada di benak penduduk Sangihe, Iskandar pun menjawab dengan ramah. "Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, saya dulu memang orang Indonesia. Tapi, sekarang menjadi warga Amerika dan bergabung di Angkatan Laut Amerika Serikat (AS)," ujarnya yang membuat warga tambah melongo mendengar jawaban itu.

 

Iskandar lalu bercerita tentang sejarah dan latar belakang dirinya hingga bisa menjadi kru Pacific Partnership 2012.  Dia ternyata orang asli Jakarta yang lahir pada 20 September 1971. Bersama keluarga, dia tinggal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Masa kecil hingga remaja dia habiskan di ibu kota. Dia menamatkan pendidikan di SMAK 2 Penabur, Jakarta, pada 1993.

 

Setelah itu, Iskandar melanjutkan studi di Institut Bisnis Indonesia (IBI). Namun, dia hanya bertahan beberapa bulan. Sebab, dia ingin melanjutkan kuliah di AS.

Di antara ribuan awak United States Navy Ship (USNS) Mercy yang mengikuti program Pacific Partnership di perairan Manado pada 31 Mei"15 Juni,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News