Manuver Demokrat Kianati Koalisi
Rabu, 26 Agustus 2009 – 20:30 WIB
“Jadi kalau ada yang mengkritik SBY kok mengumpulkan kekuatan banyak sekali, rasanya aneh juga, karena siapapun pemenang pilpres pasti akan melakukan hal yang sama" kata Cecep.
Baca Juga:
Yang harus dipertanyakan adalah partai-partai yang tadinya berseberangan kini berubah arah mendukung, apakah sebenarnya mereka satu nafas dengan SBY? “Mereka seharusnya punya harga diri, masa semuanya mau ditukar dengan kursi menteri," tanya dia.
Cecep menjelaskan, sikap serba instant dan tidak konsisten akhirnya membuat partai-partai tumbuh tanpa ideologi. Di banyak negara demokrasi, oposisi atau menjadi bagian dari pemerintahan tidak masalah. Bahkan partai yang berada di luar kekuasaan mampu bertahan dan sukses memperjuangkan ideologinya.
"Pelajaran demokrasi berharga inilah yang sama sekali tidak dimaknai oleh partai politik di Indonesia. Parpol lebih mengandalkan kekuasaan sebagai satu-satunya sumber uang untuk menghidupkan partai. Mestinya tumbuh dan kembangnya sebuah partai harus bertumpu pada militansi kadernya," kata Cecep Effendy. (fas/JPNN)
JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai sikap Partai Demokrat (PD) yang mendekati PDIP
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ogah Gabung Prabowo-Gibran, Ganjar Pilih Jadi Pengontrol
- Serius Maju Pilkada Seram Bagian Timur, Tokoh Muda Ini Hadiri Acara Taaruf Bacakada PKB
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Calon Gubernur Independen di Jakarta Harus Dapat 618 Ribu KTP Dukungan Warga
- Datangi KPU DKI Jakarta, TBF Optimistis Noer Fajrieansyah Bakal Jadi Cagub
- Innalillahi, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Ini Meninggal saat Kunker di Palembang