Margiono, Selalu Ada Jalan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Margiono, Selalu Ada Jalan
Margiono. Foto: Dok PWI.

jpnn.com - Bagi orang Jawa, setiap ada kesulitan pasti ada jalan. Karena itu, pada 1959 seorang ibu di Desa Campurdarat, Tuluangagung, Jawa Timur, memberi nama ‘’Margiono’’ kepada anaknya yang baru lahir.

Margi artinya jalan, ono artinya ada. Selalu ada jalan.

Nomo kinaryo jopo. Nama mempunyai kekuatan doa dan harapan.

Nomo atau nama, bukan sekadar identitas, tetapi membawa harapan dan doa. Kalau seorang anak tidak kuat menyangga namanya, dia bisa sakit-sakitan. Begitu keyakinan mistisisme Jawa.

Jopo, bagi orang Jawa, bukan sekadar doa dan harapan, tetapi juga ada kekuatan spiritual dalam bentuk rapalan.

Maka, memberi nama seorang anak adalah upaya memberi identitas dan menggantungkan harapan, agar sang anak bisa menemukan jalan dalam hidup.

Si Margiono kecil tumbuh menjadi manusia yang selalu menemukan jalan untuk mengatasi berbagai kesulitan, dan selalu ada jalan untuk meraih berbagai keinginannya.

Dari desanya yang terpencil Margiono terbang tinggi menjadi salah satu tokoh pers nasional yang mengukir sejarah.

Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News