Masakan di Warung Pojok Lebih Nikmat Bersama Mbaknya

Masakan di Warung Pojok Lebih Nikmat Bersama Mbaknya
Masakan di Warung Pojok Lebih Nikmat Bersama Mbaknya. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Dua bulan kemudian, Karin melayangkan gugatan cerai melalui Pengadilan Agama kelas 1 A Surabaya.

Kini mereka sudah tiga kali memenuhi panggilan hakim. Hakim mensarankan agar keduanya rujuk.

Namun upaya mediasi sudah tak sanggup mendamaikan keduanya. Donwori dan Karin ngotot ingin berpisah.

“Gak ada pilihan lagi. Saya minta cerai saja. Anak anak sudah besar, sudah tahu siapa yang salah siapa yang benar,” ungkap Karin dengan penuh semangat saat di ruang tunggu Pengadilan Agama kelas 1 A Surabaya, Senin ( 20/11).

Sedangkan Donwori mengaku siap berpisah karena sudah lama memendam kekesalannya kepada Karin.

“Bikin sarapan bisa dihitung dengan jari. Kalau masak, rasanya gak karuan. Saya dan anak anak sering beli. Dia juga banyak menghabiskan waktu buat kerjaan. Kalau libur ya tidur,” kata Donwori.

Apa nggak pernah dibicarakan? “Ya pernah. Tapi dia nganggap enteng. Saya sebagai kepala rumah tangga merasa direndahkan. Gak direken sama sekali,” tambah Donwori.

Dia mengaku karena sering sarapan di warung, tumbuhlah benih-benih cinta kepada Sephia.

Sambil sarapan dan keseringan bertemu setiap pagi, Mbak pekerja warung nasi penjual sayur bening jadi tempat berlabuhnya hati Donwori.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News