Masih Mau Berikan SKM ke Balita? Awas, Badan Gemuk tetapi Otak Kosong

Masih Mau Berikan SKM ke Balita? Awas, Badan Gemuk tetapi Otak Kosong
Kemenkes Sebut Susu Kental Manis tidak cocok untuk Anak. Foto: Twitter

“Hukumnya haram menggunakannya karena gulanya sangat tinggi. Proteinnya 15 persen, dikasih tepung terigu delapan persen. Kalau anak balita dikasih minum SKM ini, nanti semua jadi gemuk badannya tetapi otaknya kosong. Jadilah goblok permanen,” ucapnya.

Sementara anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah mengatakan, masalah COVID-19 bukan hanya persoalan tentang kesehatan. Menurut dia, orang sakit maupun sehat sama-sama butuh makan.

Dengan adanya pandemi COVID-19, tutur legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, kebutuhan akan pangan tidak berkurang, tetapi produksinya mengalami gangguan. Menurut Luluk, kondisi tersebut jelas akan berdampak terhadap kurangnya pasokan bahan pangan untuk keluarga.

Bila di tingkat keluarga sudah mengalami kelaparan, yang pertama akan terdampak adalah anak-anak. Oleh karena itu Luluk mengharapkan paket bantuan sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 berisi bahan pangan bergizi.

"Penyertaan makanan instan dan SKM di dalam bantuan sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 harus bisa digantikan dengan bahan pangan lain yang bergizi," ujarnya.

Luluk juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan. Dengan demikian bahan pakan pokok tidak hanya beras, tetapi juga yang khas daerah tertentu seperti sorgum, jagung ataupun sagu.

"Pentingnya diversifikasi pangan ini juga untuk menyerap hasil-hasil dari daerah setempat, seperti ikan baik darat dan laut," ucapnya.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio yang menjadi pembicara dalam webinar itu menyoroti isi paket bansos ke masyarakat. Dia menyayangkan paket-paket bansos yang maish berisi SKM ataupun krim kental manis.

Sejumlah kalangan mengingatkan masyarakat tak berlebihan mengonsumsi mi instan ataupun susu kental manis (SKM) pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News