Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan

jpnn.com - Agung Sedayu Group tengah membangun Masjid Al Ikhlas di Pantai Indah Kapuk (PIK) yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat ekonomi umat.
Masjid megah yang mengusung konsep Islamic Classical ala Ottoman itu akan mengintegrasikan kegiatan keagamaan dengan sistem ekonomi berkelanjutan yang dapat mendukung operasional masjid dalam jangka panjang.
Direktur Utama Agung Sedayu Group Letjen (Purn) DR. Nono Sampono menegaskan bahwa pembangunan masjid itu lahir dari kebutuhan masyarakat yang makin meningkat seiring pesatnya perkembangan kawasan PIK 1 dan 2.
"Dengan bertambahnya populasi, kebutuhan tempat ibadah meningkat. Masjid yang sudah ada tidak lagi mencukupi, sehingga kami merasa perlu membangun masjid yang lebih besar," ujar Nono.
Dia menjelaskan bahwa masjid ini akan dibangun di atas lahan seluas 2.400 meter persegi dengan kapasitas 600 jemaah dan menelan biaya pembangunan Rp 45 miliar.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al Ikhlas akan dilengkapi dengan area komersial yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi, seperti pusat kuliner halal, toko ritel islami, hingga coworking space berbasis syariah.
Konsep itu diadopsi agar masjid tidak hanya mengandalkan donasi jemaah, tetapi mampu menghasilkan pendapatan sendiri untuk pemeliharaan dan pengembangan program sosial.
Direktur Utama Agung Sedayu Group Letjen (Purn) DR. Nono Sampono menyebut Masjid Al Ikhlas PIK adalah perpaduan ibadah dan ekonomi berkelanjutan.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Glowing In The Dark di PIK Nite Run, Akan Ada Rekor MURI
- PIK Nite Run 2025 Bakal Ukir Sejarah, Gabungkan Olahraga, Hiburan & Komunitas
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Agung Sedayu Group Salurkan CSR untuk Dukung 11 Program Sosial di Teluknaga