Masjid dan Sekolah di Indonesia Dikaitkan dengan Aksi Terorisme

Namun poster itu kini telah dicopot dari dinding.
Pakar kontra-terorisme, Muhammad Adhi Bhakti, mengatakan, ulama di sekolah itu diduga pendukung dari kelompok ISIS.
"Saya tahu, setidaknya pesantren yang mereka (para penyerang Jakarta) kunjungi berafiliasi dengan ISIS, karena pemimpin sekolah sering menyatakan perjuangan untuk kekhalifahan," jelasnya.
Ulama sekolah, Khaerul Anam, tak menunjukkan batang hidungnya selama kunjungan jurnalis ke lokasi, tetapi seorang guru sekolah bernama Syamsul ditugaskan untuk menjawab pertanyaan jurnalis.
Ketika ditanya apakah ia akan mengutuk serangan teroris bulan lalu di Jakarta, Syamsul menjawab:
"Apa yang terjadi jelas tak melanggar hukum. Mereka mengatakan kami mendukung ISIS, tapi mereka semua ada di sana dan kami semua ada di sini. Bagaimana kami melakukannya?."
Ia melanjutkan, "Mereka mengatakan ini dan itu tetapi kami di sini merawat anak-anak ini."
Syamsul menolak kekhawatiran tentang poster yang telah dicopot itu.
Sejumlah masjid dan sekolah di Indonesia, termasuk di ibukota Jakarta, digunakan untuk menyebarkan paham garis keras ISIS dan merekrut pendukung
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina