Masuk Daftar Duterte, Wali Kota Dihabisi di Kantor Sendiri

Masuk Daftar Duterte, Wali Kota Dihabisi di Kantor Sendiri
Wali Kota Ronda Mariano Blanco tewas ditembak orang tak dikenal di kantornya sendiri. Foto: Facebook

Begitu turun dari mobil, mereka langsung menodongkan senjata kepada petugas. Dua laki-laki tegap tersebut disuruh tiarap. Setelah itu, para pelaku masuk ke kantor dan membunuh Blanco.

Sejak menjadi presiden pada 2016, Duterte kehilangan 17 pemimpin daerah. Mereka adalah 11 wali kota dan enam wakil wali kota.

Menurut Rappler, mereka tewas dibunuh. Konon, nama mereka juga tercantum dalam Duterte List. Para politikus yang meregang nyawa akibat senjata api tersebut diklaim terlibat narkoba.

Namun, para pembunuh tidak pernah terungkap. Hampir semua tewas di tangan kelompok bersenjata yang misterius. Sayangnya, kasus-kasus itu tidak berlanjut ke meja hijau. Pemerintahan Duterte seolah meminta masyarakat maklum atas pembunuhan itu. Sebab, yang terbunuh adalah penjahat narkoba.

Duterte mulai merilis daftar narcopolitician sejak 2016. Selain pemimpin daerah, di dalam daftar itu ada nama para legislator dan pejabat kepolisian. Duterte menjamin validitas daftar tersebut. ’’Kesalahan apa pun soal daftar ini saya yang tanggung,’’ tegasnya.

Meski demikian, daftar yang disusun Duterte itu juga harus mendapat persetujuan dari Badan Antinarkoba Filipina alias PDEA. Setelah semua nama terverifikasi, pemerintahan Duterte berhak memublikasikannya ke hadapan masyarakat dan media.

Blanco mengaku ketakutan sejak namanya dibacakan karena masuk daftar. ’’Saya tidak mau dibunuh. Saya tidak pernah terlibat perdagangan narkoba,’’ ungkap Blanco beberapa waktu lalu. Dia kemudian jarang berpatroli. Dia juga hanya pulang ke rumah sesekali.  (bil/c15/hep)


Wali Kota Ronda Mariano Blanco menjadi wali kota ke-11 yang menjadi korban kampanye antinarkoba ekstrem Presiden Rodrigo Duterte


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News